Metode penarikan contoh (sampling) adalah cara memilih sebagian anggota dari suatu populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang representatif dari seluruh populasi tanpa harus meneliti setiap individu. Ada dua kategori utama metode penarikan contoh: probability sampling (acak) dan non-probability sampling (tidak acak).
Mendapatkan data Primer
Data primer dapat kita peroleh dengan:
1. Studi Kualitatif
2. Observasi
3. Percobaan
4. Survey
Surey pun terbagi atas dua (2) bagian yaitu survey lengkap dan survey sampling
a. Survey lengkap (sensus) artinya mengumpulkan data dari keseluruhan populasi. Populasi yaitu kumpulan objek yang menjadi perhatian riset.
b. Survei sampling artinya mengumpulkan data dari sebagian populasi. Sampel yaitu himpunan bagian dari populasi artinya yang secara aktual dipelajari.
Mengapa harus sampel ?
Dengan mengambil sampel dapat menghemat waktu dan uang. Walaupun pengujian dapat bersifat merusak, umumnya sampling lebih akurat manakala uang dan waktu terbatas. Lebih baik menghabiskan uang dan waktu yang ada untuk mendapatkan informasi terperinci yang akurat pada beberapa individu (saja) dibanding berusaha dengan cepat untuk mendapatkan sedikit informasi dari banyak individuSampel harus representative. Sample yang baik harus bersifat representatif yang artinya sampel harus mewakili populasi. Jika sampelnya representatif, statistik yang diperoleh dari analisis terhadap data sampel akan mendekati apa yang didapat dari populasi.
Jika suatu metode sampling cenderung memberi sampel di mana beberapa karakteristik populasi direpresentasikan berlebih atau kurang (over or under-represented) maka metode sampling tersebut ber-bias. Suatu metode sampling yang ber-bias punya kecenderungan memberi sampel yang tidak representative.
Representatif
a. Individu (orang): Karakteristik Demografi (umur, pendidikan…), Karakteristik Psikografi
b. Place (tempat): (urban vs. rural)
c. Time (waktu): Seasonality, Day of the week, Time of the dayPeranan Metode Sampling?
1. Mendapatkan sampel yang mewakili (representatif) populasi:
a) Memilih metode yang tepat,
b) Menentukan jumlah sampel yang memadai sehingga sesuai dengan tingkat akurasi yang diharapkan
2. Metode Sampling :Â Probability vs Non Probability Sampling
Probability Sampling
Metode Sampling yang berbasis pada kaidah peluang (pemilihan secara acak) dengan tingkat akurasi yang bisa dihitung
Acak
Setiap unit memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Butuh kerangka contoh (daftar seluruh unit atau anggota populasi).
Beberapa definisi:
N = banyaknya objek dalam kerangka contoh (sampling frame)
n = banyaknya objek dalam contoh
f = n/N = fraksi contohBeberapa Metode Sampling (Probability)
1. Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
2. Penarikan Contoh Acak Berlapis (Stratified Random Sampling)
3. Penarikan Contoh Sistematis (Systematic Random Sampling)
4. Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Random Sampling)
5. Penarikan Contoh Bertahap (Multi-Stage Sampling)
6. Error: Sampling Error vs Non Sampling Error
Memilih Metode Sampling
a. Kenali populasi sasaran studi: 1) Ukuran dan penyebaran geografis 2) Keragaman variabel
b. Tingkat ketelitian yang diinginkan
c. Sumberdaya yang tersedia (dana, SDM, peralatan, dll)
d. Pentingnya mempunyai dugaan yang tepat tentang sampling error
Non Probability Sampling
• Pemilihan tidak dilakukan secara acak
• Generalisasi terhadap populasi agak sulit dilakukan
• Sering digunakan dalam penelitian sosial, marketing research, dll., karena Probability Sampling tidak praktis atau bahkan tidak dapat diterapkan
• Accidental/Haphazard/Convenience vs Purposive
• Purposive: Model Instance Sampling, Expert Sampling, Quota Sampling, Heterogenety Sampling, Snowball Sampling.
Sekian pembahasan singkat tentang “Gambaran Umum Metode Penarikan Contoh“. Semoga bermanfaat.